Pages

Pantai Pasir, Watu Celeng, Pantai Tak bernama

Pantai Pasir, Watu Celeng, Pantai Tak bernama

Hobi saya dan teman-teman, jalan-jalan selusur Pantai khususnya di Kota Kebanggaan kami, Kota Kebumen.
Dimulai dari datang ke Pantai Pasir atau lebih tepatnya TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Pasir yang terletak di Desa Srati, Ayah, Kebumen.



Disana merupakan tempat pelelangan ikan yang cukup terkenal di kawasan selatan Kebumen, walaupun agak kecil tempatnya, tempatnya cukup bersih karena jarang sekali disana dikunjungi orang untuk berwisata dan hanya  sebagian besar nelayan setempat. Pasirnya cukup bersih, bukan pasir hitam, tapi juga bukan pasir putih kayaknya hahaha, diapit oleh bukit-bukit, lautnya terlihat biru dan dari atas nampak kehijauan malahan.





Setelah sebentar jalan-jalan disana kami langsung naik bukit di sebelah Barat, jalannya cukup terjal dan curam, tapi tidak terlalu tinggi, sudah ada jalan setapak yang biasa digunakan warga untuk pergi ke bukit tersebut. Niatnya kami ingin pergi ke Pantai Sari Manis (kalau gak salah), yang masih benar-benar bersih! sih! sih! baik dari wisatawan, sampah, bakul-bakul, dan sebagainya karena kalau mau kesana harus naik turun bukit, dan jalannya juga curam.

Istirahat sebentar kami mesuk ke Gua Pengantin, Gua kecil yang berada di tengah-tengah tebing dan langsung menghadap lautan luas, dalamnya pun hanya beberapa meter, dan gua itu merupakan gua yang vertikal horizontal, karena setelah masuh di dalamnya ada lubang yang cukup besar.

Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menyusuri tebing yang curam, dan jalan setapak yang hanya setengah meter saja lebarnya menuju Pantai Sari Manis. Terhenti di jalan kami melihat seperti bukit yang sedikit menjorok ke laut, warga setempat menyebutnya Watu Celeng (Batu Babi Celeng) karena bentuknya yang mirip celeng. Akhirnya kami menuju ke situ, di situ pemandangannya begitu indah, dan sebelah barat dari jauh terlihat Pantai Menganti, sangat khas dengan mercusuarnya, walaupun sangat kecil. Kami pun beristirahat di situ, sambil makan bekal, minum, dan guyonan, tak lupa foto-foto hehehe.




Sempat bingung ketika melanjutkan perjalanan, akan ke Pantai Sari Manis atau tidak karena waktu sudah cukup sore, dan dari barat matahari sepertinya sudah akan siap-siap tenggelam. Ahirnya diputuskan kami tidak jadi ke Pantai Sari Manis. Selanjutnya kami turun bukit Watu Celeng, dibawah banyak batu-batu karang yang cukup besar namun ombak masih bersahabat, kami pun berjalan, dari jauh kami melihat seperti pantai yang cukup kecil, berpasir putih, dan menghadap ke barat, di situ juga terlihat seperti ada air terjun sangat mini, hahaha.


Tanpa pikir panjang kami langsung berangkat menuju pantai tersebut, dan walhasil, tempatnya sangat nyaman serasa pantai pribadi hahaha. pasirnya bersih, sedikit sampah yang terbawa ombak, karang-karang, bulu babi, ikan-ikan kecil banyak sekali umang-umang kecil, ingin kami membawa pulang hahaha.





Di air terjun mini itu kami mengisi air, cuci muka, karena airnya sangat segar, langsung dari gunung! haha. Tak lupa kami foto-foto, dengan latar belakang sunset, wow!


Lelah berfoto, bermain air, mencari bulu babi dan umang-umang, kami pun kembali naik karena waktu sudah sangat sore dan kami berencana melihat terbenamnya matahari dari atas Watu Celeng.




Setelah sampai di Watu Celeng kami duduk sembari menunggu detik-detik tenggelamnya matahari. Warna langit pun semakin oranye, awan-awan makin terlihat gelap, matahari sedikit demi sedikit turun... turun... turun... dan plung! hilang, ditutup dengan mega merah yang membahana (halah!).

Setelah selesai kami pun pulang. Ekspedisi yang cukup menyenangkan, walau singkat tapi sangat berkesan.
:D

NB: FOTO LAIN MENYUSUL.

2 komentar: