Perjalanan dari Sadang

Mengisi waktu liburan, saya dan teman-teman kembali "blusukan" di sudut-sudut daerah Kota Kebumen, kali ini kami pergi ke Sadang, sekitar 1 jam dari kota lewat Widoro, dengan jalan naik turun diiringi aliran Sungai Lukulo dan pohon-pohon pinus serta sawah yang hijau dan membentang.

Tujuan pertama adalah mendatangi sebuah embung, apa itu embung? Embung adalah sebuah tempat yang digunakan untuk menampung air hujan, semacam waduk mini letaknya di bukit agar mudah dialirkan dibawah dan lebih banyak menampung air hujan. Nantinya untuk mengairi sawah, ladang, dan kebun, dan sebagainya. Pertama adalah Embung Seboro, letaknya di Dusun Seboro, Sadang. Sekama perjalan ke sana selain sawah ladang juga ada kebun Buah Naga, sayangnya saat itu belum berbuah serta embung itu menghadap ke susunan perbukitan utara Kabupaten Kebumen dan beruntung cuaca cerah saat itu.

Setelah selesai di Seboro kami melanjutkan perjalanan ke embung kedua yang bernama Embung Cangkring, selain lebih luas juga letaknya yang mudah dijangkau tepat di pinggir jalan dan itu merupakan titik perbatasan antara wilayah Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Wonosobo. Pemandangannya pun tak kalah menarik, dicuaca cerah akan terlihat dua gunung mungkin Sumbing dan Slamet, saya kurang hafal hehe.

Selain menikmati langit dan suasana Embung Cangkring kami lanjut untuk membersihkan kaki setelah sebelumnya kotor saat berjalan menuju Embung Seboro di Sungai Lukulo. Sungai Lukulo di sini belum sebesar ukuran yang melewati Kota Kebumen, masih banyak warga mencuci, mandi, dan sekedar bermain air. Ada sebuah jembatan gantung besar dan bisa dilewati oleh motor. Warga biasa menggunakan untuk menyeberang dari daerah pemukiman menuju sawah dan kebun diseberang sungainya.

Berikut beberapa foto pilihan hasil perjalanan kemarin.